Bisnishotel.com, BANDUNG – Kini, Kota Bandung memiliki restoran yang dapat membawa pengunjungnya ke negeri dongeng. Restoran unik yang berada di Jalan RE. Martadinata Nomor 193 itu diberi nama Sleeping Forest.
Owner Sleeping Forest Angga Nugraha mengatakan konsep dunia fantasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kulineran yang berbeda bagi para pengunjung.
Dari tampak luar, restoran ini memang menyerupai bangunan hotel melati tua khas zaman Belanda. Namun ketika pintu restoran dibuka, pengunjung bisa melihat lingkaran tangga yang menjulang disertai pepohonan rimbun.
Selain itu, tepat di tengah-tengah lantai dasar, pengunjung bisa melihat kemegahan piramida lima elemen. Piramida ini melambangkan elemen-elemen yang ada di bumi antara lain api, air, tanah, bumi dan udara.
Di lantai dua, pengunjung bisa kulineran di tempat makan bergaya hutan rimbun. Sedangkan, di lantai tiga terdapat tempat kulineran bergaya ice forest, fire forest dan white forest.
Dinding dan atap ice forest dihiasi bongkahan es berwarna putih dan biru muda. Selain itu, area ini juga dijaga oleh burung es raksasa bernama Winter Wings.
Sementara itu, dinding dan atap fire forest dihiasi oleh bara api berwarna merah. Jika area ice forest dijaga oleh Winter Wings, di fire forest terdapat monster gorila penunggu bernama Gollamus.
Suasana pun akan berbeda ketika memasuki white forest. Tempat ini didominasi warna putih sehingga memberikan kesan yang lebih tenang dan damai. Biasanya, area white forest ini digunakan untuk acara-acara yang bersifat private dan terbatas.
“Secara keseluruhan, tempat ini dapat menampung 152 orang. Selain itu, tempat ini juga bisa digunakan untuk wedding dengan kapasitas 300 orang,” ujar Angga, pada Selasa (13/11/2018).
Baca Juga: Kalpa Tree Dine & Chill Hadir dengan Konsep Eco-Resto
Angga menambahkan konsep fantasi ini berasal dari hobinya sendiri, yaitu membuat cerita dan main game. Dibalik hadirnya restoran yang berdiri tahun 2017 lalu, terdapat sebuah kisah yang dikarang langsung oleh sang pemilik.
Kisah ini menceritakan perjalanan seorang peri bernama Nielle Pallandam yang datang dari Negeri Mordine. Mordine merupakan negeri yang berbentuk seperti pohon tinggi yang menjulang.
Di setiap tingkatannya, Negeri Mordine terbagi menjadi bagian-bagian yang berbeda mulai dari hutan putih, gunung berapi dan gua bercahaya. Kisah Nielle Pallandam dari Mordine itu diwujudkan seperti bangunan Sleeping Forest saat ini.
Selain itu, penduduk Mordine memang tidak pernah memasak hingga Nielle Pallandam menemukan dan membaca buku memasak karya Ping La Rau.
Setelah buku itu dipelajari, Nielle Pallandam pun berhasil membuat makanan yang disukai oleh seluruh masyarakat Mordine. Kisah Nielle Pallandam dan Ping La Rau itu diwujudkan seperti kelezatan menu yang ada di Sleeping Forest saat ini.
“Saya juga banyak mendapatkan inspirasi dari cerita-cerita fiksi lainnya seperti Harry Potter, Narnia dan The Lord of The Rings,” katanya.
Angga memaparkan kisah yang dia buat itu akan dirilis dalam bentuk buku berjudul Field Guide of Cuisine yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Untuk urusan kuliner, Sleeping Forest terdiri dari menu western dan nusantara. Harga makanan berkisar antara Rp50.000-125.000, sedangkan harga minuman berkisar antara Rp15.000-40.000.
Fotografer
